Selasa, 07 Juli 2020

Tips Lulus SKB CPNS


Bismillah walhamdulillahAkhirnya bisa melunasi satu harapan di masa lalu agar saya tidak masuk golongan pemberi harapan palsu. Hehe. Saya pernah menulis, akan meneruskan tips lulus CPNS kalau ada waktu. Meskipun sekarang tidak lowong-lowong amat sih, tapi kalau tidak dipaksa-paksakan nanti tidak sempat-sempat ya. Disclaimer: ini sebagian besar pengalaman pribadi sih, tapi semoga ada manfaatnya ya gaes.
Jadiii… sekarang semua yang sudah lulus SKD dan masuk tiga kali jumlah formasinya, sedang menunggu tes kedua nih. Kabar-kabarnya, karena pandemi Covid_19 jadi diundur-undur pelaksanaannya. Tidak apa-apa ya, biar bisa mempersiapkan diri lebih matang dan yang penting semua sehat-sehat ya. Tes kedua ini adalah Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). Sesuai namanya, yang diujikan adalah bidang masing-masing.
Langsung saja ya, berikut beberapa langkah saya tahun lalu melalui tes SKB ini.
1.     Belajar. Iyes, B E L A J A R. Semua buku Akuntansi Syariah (saya formasi Dosen Akuntansi Syariah) yang saya miliki plus yang saya pinjam dari sana-sini tertumpuk di atas meja belajar pada masa-masa menjelang ujian. Beban banget lihat buku-buku itu menumpuk ‘bagai bumi’ (ini istilah anak saya untuk menggambarkan sesuatu yang giant, hehe). Tapi, dengan cuma melirik saja, saya malu sendiri kalau tidak belajar. Eh masa ga dibaca tuh buku. Jadi, mau tidak mau saya akan buka itu buku. Meskipun kadang sambil ngantuk-ngantuk. Ehehe… Karena oh karena, saya belajarnya ketika anak saya yang usia 1 tahunan kala itu tidur siang atau tidur malam. Iya, itulah jam belajar saya.
2.     Berguru. Nah ini maknanya literally berguru ya. Saya sampai naik motor ke ujung kota untuk belajar microteaching pakai Bahasa Inggris di tempat les guru les saya waktu S1. Terus, baca-baca juga pengalaman orang di blog tentang cara melewati SKB dengan baik. Tanya suami juga yang lebih duluan sudah jadi PNS. Tanya teman juga. Jadi, saya tanya ke mana-mana. Hehehe…
3.     Ber-nazar. Dulu saya pernah ber-nazar, kalua lulus akan melakukan suatu kebaikan yang sepertinya agak mustahil untuk keluarga kami lakukan. But hey, saya ber-nazar untuk mendapatkan sesuatu yang besar juga. Kebetulan waktu itu nazar-nya akan menolong satu orang anak. Saya percaya, doanya juga bisa menjadi alasan Allah untuk mengasihi saya agar dapat lulus di tes CPNS kali itu.
4.     Doa. Baik dari diri sendiri, maupun dari orang-orang dekat saya. Jadi gabungan doa-doa mereka menguatkan saya, bahwa ada banyak orang yang juga mengetuk pertolongan-Nya untuk tes CPNS yang saya jalani.
5.     Tawakkal. Setelah semuanya, saya berusaha menanamkan dalam diri saya, ketika belajar dan berusaha, bahwa ini adalah ikhtiar saya. Adapun hasilnya, sempurna adalah keputusan-Nya yang paling baik.
Alhamdulillah, lulus.
Sekarang, detik ini, ketika saya menulis catatan ini, saya tengah mengikuti latihan dasar (latsar) CPNS atau nama tempo doeloenya, prajabatan. Insya Allah, kalau lancar-lancar semua, awal September latsarnya selesai dan bisa megajukan permohonan pengangkatan PNS 100%. Semoga bisa say bye-bye huruf C.

Mohon doanya ya teman-teman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar