Saya
baru saja menyelesaikan buku yang tertera dalam foto di atas. Pertanyaan
pertama saya kepada pembaca sekalian, siapa penulis buku itu?
Kalau
dilihat dari sampulnya, tidak ada petunjuk di sana tentang siapa penulisnya. Kalau
dicek di halaman belakang, yang biasanya ada halaman untuk biodata penulis,
juga tidak ditemukan catatan tentang siapa penulisnya. Lalu siapa yang bertanggung
jawab atas tulisan di buku itu?
Kok
di zaman yang manusianya suka narsis dan pamer ini ada manusia yang tidak mau
ketahuan karyanya. Ini bukan karya haram atau illegal loh. Ini buku, yang isinya
ide-ide yang tidak banyak orang yang bisa memikirkan dan menuliskannya.
Setelah
saya cek lagi di dalam buku, saya menemukan sebuah nama di halaman kedua,
pada bagian hak cipta. Itu pun tidak ada penjelasan dan embel-embel penulis.
Hanya ada satu setengah baris tulisan seperti ini :
“Copyright 2015 by Caesar Lincoln – All rights reserved”
Sudah
begitu saja. Di situ saja para pembaca buku tersebut akan mendapatkan nama
penulisnya di dalam buku.
Buku
ini bukan buku pertama yang saya dapat dengan tipe seperti itu. Sebelumnya,
buku berjudul ‘The Minimalis Budget’ juga
tidak menampilkan nama penulis di sampulnya. Buku-buku tersebut punya kesamaan
lain yakni, di belakangnya ada tempat terbit yang sama : USA. Mungkin memang
ada khusus penerbitan buku-buku jenis ini di Amerika. Kalau di Indonesia, semacam
penerbit Indie, begitu kali ya.
Hanya
saja, orang-orang yang memilih menerbitkan buku dengan cara semacam itu
tentulah punya karakteristik yang juga sama : tidak narsis. Lihat saja, bahkan
tidak ada penjelasan tentang siapa penulisnya di bagian biodata.
Bisakah
penulis Indonesia melakukan hal yang sama? Atau pertanyaannya diganti, sanggupkah para penulis di Indonesia menulis berlembar-lembar halaman dan
melewatkan kesempatan pamer diri di bagian biodata penulis?
Kalau
saya ditanya sih, mungkin tidak. Tapi berhubung saya bukan penulis profesional,
saya tidak perlu dibebani pertanyaan semacam itu. Hehe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar