Sumber : Koleksi Pribadi |
Sembari
mengantri untuk pengambilan foto paspor; di sela-sela mengerjakan tugas administrasi
kampus yang belum selesai; saat jeda istirahat mengajar; di waktu-waktu itulah
buku ‘Tindakan-tindakan Kecil Perlawanan : Bagaimana Keberanian, Ketegaran, dan
Kecerdikan Dapat Mengubah Dunia” akhirnya bisa saya tamatkan. Berbeda saat aktif
kuliah─saat hampir seluruh waktu, tenaga, dan pikiran saya fokuskan untuk
belajar, mudah saja membaca satu buku dalam waktu satu atau dua hari. Saat-saat
sekarang rasanya butuh upaya lebih untuk bisa membaca satu buku, bahkan dalam
waktu sepekan saja. Tapi tentu saja, segala macam pekerjaan tidak dapat
menjadi pembenaran untuk tidak membaca bukan?
Dengan
risiko tidak fokus karena tidak adanya waktu khusus untuk membaca, buku yang
diterjemahkan oleh Roem Topatimasang ini benar-benar menolong saya. Teknik
naratif yang sebetulnya sederhana, tapi justru karena kesederhanaannya itu saya
benar-benar terbantu. Terjemahannya yang ringan, tanpa mengurangi kedalaman
isinya, membuat saya sebagai pembaca tetap nyaman membacanya sampai habis.
Seperti halnya cara menerjemahkannya yang saya maksud itu, analoginya hampir
mirip dengan tindakan-tindakan orang-orang yang diceritakan di dalam buku ini.
Dengan tindakan-tindakan sederhana, untuk suatu tujuan yang besar, orang-orang
yang diceritakan oleh Steve Crawshaw dan John Jackson melawan berbagai macam
ketidakadilan yang masing-masing mereka hadapi di tempat-tempat yang berbeda.
Di
Indonesia, gerakan seperti ini tentu telah ada. Kita tidak bisa menafikan
perlawanan Pramoedya Ananta Toer lewat berbagai tulisannya yang dianggap
sebagai makar oleh penguasa pada masa orde baru. Untuk konteks kekinian, gerakan
kecil perlawanan tersebut pernah saya temukan dalam tulisan Nilam Indahsari pada
buku kumpulan esai ‘Oposisi Maya : Menilik Alternatif Gerakan Sosial Baru’.
Nilam membahas gerakan perlawanan para pengguna Facebook dengan membuat
grup-grup di media sosial. Tulisan-tulisan yang telah dibuat, kemudian
disebarluaskan di grup-grup. Akhirnya, kasus-kasus pendampingan yang dilakukan
tersebar, merambah di dunia maya dengan satu kali ‘klik’.
Untuk
kasus tertentu, sebagai pembaca yang tidak terlepas dari nilai-nilai yang saya
anut, ada kasus yang justru bertentangan dengan keyakinan saya. Misalnya saja
kasus pembelaan yang dilakukan oleh masyarakat homoseksual. Namun tenang saja,
itu hanya satu dari sekian banyak cerita yang justru sarat akan keteladanan.
Keteladanan perjuangan orang-orang terpinggirkan.
Ada
banyak perubahan besar di dunia ini, dilahirkan dari tindakan-tindakan kecil
dengan semangat besar. Barangkali terlihat sepele. Meski demikian, mengutip kalimat
pada kesimpulan buku ini, “merekalah orang-orang yang telah membuat mungkin
terjadinya perubahan luar biasa di masa lalu”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar